Mengenai Saya

Puji serta syukur saya panjatkan, atas semua yang di berikan Allah SWT. kpd saya, Akhirnya saya bisa membuat blog ini dengan bantuan teman” saya dan dengan di bantu dengan teknologi seperti sekarang, yang bisa buat untuk manusia bisa mengembangkan bakatnya khususnya bagi anak” smk yang mengambil jurusan tkj (Teknik Komputer Dan Jaringan). Sebelumnya saya minta maaf atas blog saya yang kurang bagus seperti punya teman” yang lain, atau pengguna blog yang lainnya, Tetapi saya bangga dengan blog yang saya buat karna blog ini saya buat pd saat saya melaksanakan kegiatan PRAKERIN, Dan sempat buat blog ini.Dan Juga materi yang akan saya tulis juga tentang tkj juga materi yang saya dapat di tempat prakerin, Tetapi saya juga minta maaf bila ada materi yang saya tulis itu salah, pd blog saya ini.Welcome to my blog semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya, Thanks telah masuk ke blog saya.

Selasa, 14 Juni 2011

TUTORIAL : MEMBUAT JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN WINDOWS XP

Jaringan Komputer adalah menghubungkan dua komputer atau lebih, sehingga antara satu komputer
dengan yang lain dapat saling bertukar resource seperti sharing file, pri nter, dll dengan menggunakan protocol
yang sama, dalam hal ini TCP/IP. Adapun jaringan komputer ini telah banyak digunakan untuk berbagai
kebutuhan, missal :
- WARNET
- MULTIPLAYER GAME
- PERKANTORAN
- KAMPUS, DLL
Untuk membuat sebuah jaringan komputer diperlukan perangkat sebagai berikut :
- Dua buah computer atau lebih
- LAN Card/NIC sesuai dengan jumlah computer (untuk computer sekarang biasanya sudah onboard)
- Kabel UTP sesuai kebutuhan
- Tang Crimping
- Konektor RJ45
- Switch/Hub jika ingin mengunakan tiga computer ata u lebih
- Gunting
Setelah semua peralatan terkumpul lengkap kita telah siap untuk membuat jaringan computer, langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
TENTUKAN MAU MEMBUAT JARINGAN DENGAN BERAPA KOMPUTER ?
Hal ini diperlukan karena konfigurasi kabel untuk jaringan dua dengan tiga computer/lebih berbeda.
Untuk menghubungkan dua buah komputer tidak diperlukan switch dan menggunakan kabel UTP dengan
pengkabelan jenis straight, sedangkan untuk jaringan dengan tiga computer atau lebih menggunakan switch dan
kabel UTP dengan konfigurasi pengkabelan cross -over (Mengenai pengkabelan akan dibahas selanjutnya).
MEMASANG RJ-45 PADA KABEL UTP
Karena pada tutorial ini kita akan menggunakan kabel UTP sebagai medianya, maka kita harus memasang
konektor RJ-45 pada kabel tersebut agar dapat ditancapkan pada LAN CARD, seperti yang telah dikatakan tadi
konfigurasi jaringan dua computer dengan tiga computer berbeda, caranya adalah sebagai berikut :
Konfigurasi dua computer menggunakan crossover
1. Kupas kedua ujung kulit luar kabel utp menggunakan mata pisau crimping atau gunting, dengan panjang
kira-kira 1.5cm, seperti ini :
Gambar 6 : Kabel UTP Setelah dikupas kulit luar
2. Kemudian urutkan warna-warnanya dengan aturan jika ujung kabel satu menggunakan konfigurasi T568A
maka ujung kabel satunya menggunakan T568B. (Konfigurasi dapat dilihat pada gambar dibawah)
Gambar 7 : Konfigurasi kabel T568A dan T568B
3. Setelah kedua ujung kabel diurutkan warnanya sesuai konfigurasi di atas, ratakan ujung kabel utp dengan
memotong sedikit bagian kabel (tidak usah di kupas kabelnya), kira -kira hasilnya seperti ini :
Gambar 8 : Kabel UTP yang sudah diratakan ujungnya
4. Masukkan kabel tersebut kedalam konektor RJ -45 secara hati-hati, jangan sampai tertukar urutannya,
maka hasilnya akan seperti ini :
Gambar 9 : Kabel UTP setelah dimasukkan pada RJ -45
5. Kemudian crimping/jepit kabel tersebut menggu nakan tang crimping sampai terdengan suara klik. (Ingat
dalam mengcrimping jangan terlalu keras menekan krn menyebabkan konektor patah.
Gambar 10 : Kabel UTP di Crimping/diJepit
6. Setelah selesai di crimping, maka hasil kedua ujung kabel akab seperti berik ut :
Gambar 11 : Kabel UTP Sudah Terpasang pada konektornya
MEMASANG KABEL UTP YANG SUDAH TERPASANG KONEKTOR KE PC
Setelah kabel utp terpasang konektor, langkah selanjutnya adalah menancapkan kabel utp tersebut ke
LAN CARD computer, jika hanya menggun akan dua computer maka pasanglah kabel UTP yg telah terpasang RJ -45
dengan konfigurasi cross-over ke masing-masing computer, tetapi jika terdiri dari tiga computer atau lebih maka
kita harus menggunakan switch/switch dengan topologi kira -kira sebagai berikut :
Gambar 12 : Topologi LAN dengan empat computer
Gambar 13 : Switch/Hub Tampak dari belakang
Gambar di atas merupakan switch atau hub yang terdiri 8 port, yang banyak terdapat dipasaran
switch/hub dengan jumlah colokan rj -45 sebanyak 4/8/16/32 port , mengenai pemelihan tinggal disesuaikan
dengan kebutuhan. Untuk memasang kabel UTP pada switch, Anda tinggal menancapkan satu konektor RJ -45
yang telah terpasang pada kabel UTP tadi ke salah satu port pada switch/hub dan satunya lagi pada PC. Jika sudah
di tancapkan maka akan muncul icon LAN Connected pada system tray computer :
MENGKONFIGURASI IP ADDRESS
Setelah jaringan secara fisik terinstall, maka Anda harus mengkonfigurasi IP Address masing -masing
computer sehingga dapat saling berkomunikasi/terko neksi. IP Address adalah pengalamatan jaringan computer
yang terdiri dari 32 bit biner. Untuk membuat jaringan LAN anda dapat menggunakan IP Address salah satu kelas
dibawah ini :
Kelas A : 10.x.x.x dengan subnet mask 255.0.0.0
Kelas B : 172.16.x.x – 172.31.x.x dengan subnet mask 255.255.0.0
Kelas C : 192.168.x.x dengan subnet mask 255.255.255.0
Dalam satu jaringan LAN, semua komputer harus menggunakan kelas yang sama. Pada praktek kali ini kita
menggunakan Kelas C. Karena jumlah computer yang terkoneksi sedikit, dimana kelas C ini mampu
mengkoneksikan maksimal 254 komputer. Jadi kita menggunakan IP :
192.168.x.x dengan Subnet 255.255.255.0
255.255.255.0 maksudnya 24 bit pada IP Address merupakan network address sedangkan 8 bit berikutnya adalah
host ID (ingat 255 jika dibinerkan ada 8 bit yaitu 11111111). Nilai x di atas dapat di isi terserah dengan range 1 -
254. Jadi :
192.168.x  Adalah Network address sedangkan x  Host ID
Jadi Range alamat IP Address LAN kita nantinya = 192.168.1.1 – 192.168.1.254 Subnetmask 255.255.255.0 (jika
bingung dengan keterangan di atas, selalu pakai range IP Address ini saja bila ingin membangun LAN, ga sah
pusing-pusing mikirin teori di atas)
Pada kali ini kita akan menggunakan network address 192.168.1 dan host ID antara 1 -254. (Nama pada masingmasing
computer harus unik artinya jika ada computer dengan IP Address 192.168.1.1 maka tidak boleh ada
computer lain dalam satu LAN yang mempunyai IP Adress tersebut)
Cara Mengeset IP Addess adalah sebagai berikut :
1. Click Start  Setting  Control Panel sampai keluar kotak dialog Control Panel (seperti terlihat
digambar dibawah ini)
Gambar 14 : Dialog Control Panel
2. Double-Click Icon Network Connection sampai keluar kotak dialog Network Connection
Gambar 15 : Dialog Network Connection
3. Double-click Icon Local Area Connection sampai keluar kotak dialog Local Connection Area
Status
Gambar 16 : Dialog LAN Area Connection
4. Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotak dialog Local Area Connection
Properties sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
Gambar 17 : Dialog TCP/IP
5. Klik use the following IP Address , Masukkan data-data IP Address. IP Address computer 1
adalah 192.168.1.1 komputer 2 : 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask 255.255.255.0 . sedangkan
untuk gateway dikosongkan saja, karena jaringan LAN tidak terhubung ke jaringan LAN
lain/internet.
Gambar 18 : Mengisi IP Address
6. Setelah data-data setting TCP/IP ini dimasukkan, click OK untuk menutup kotak dialog Internet
Connection (TCP/IP) Properties.
7. click OK untuk menutup kotak dialog “Local Area Connection Properties”
8. Click Star  Run  sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD sampai keluar kotak
dialog baru “command”
9. Di kotak dialog “Command” tadi, ketikkan : ipconfig . Jika Ethernet dari computer belum
tersambung dengan LAN, akan keluar hasil seperti gambar dibawah.
Gambar 19 : Ipconfig (sorry gbrnya pake IP 134.114.70.143 dan ada gatewaynya, seharusnya
192.168.1.1 dan ga ada gatewaynya)
10. Lakukan test ping koneksi dengan computer sebelah (computer dengan ip address 192.168.1.2,
192.168.1.3, dsb), dengan mengetik pada command prompt:
C:\Documents and Settings\Lenovo>ping 192.168.1.2
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64
SHARING FILE DI WINDOWS XP
Untuk melakukan sharing files lakukan langkah-langkah sebagai berikut : (hal di bawah dilakukan pada semua
computer yang terkoneksi di LAN untuk mengatur user sapa saja yang dapat mengakses computer)
Langkah1 :
 Buka windows explorer dan navigasi ke sini: Tools>Folder Options>View>Advanced Settings... scroll ke bawah
sampai options "Use simple file sharing (recommended)" => non aktifkan/unchecked option ini.
Langkah 2:
 Control Panel>AdministrativeTools>Computer Management>Local Users & Groups>Users
klik kanan di right pane dan pilih "New User":
o Isi kolom username, password, dan confirm password => ini username & passwor d yang mau dikasih
hak untuk akses folder yang mau dishare
o non aktifkan/unchecked option "User must change password at next logon"
o aktifkan/checked option "User cannont change password " dan "Password never expires"
o Click "Create", maka user baru pun sudah terbuat
o Tutup console/window "computer management" tsb.
Langkah 3:
 Buka windows explorer dan klik kanan di folder yang mau dishare, pilih "Sharing & Security", pilih option
"Share this folder", click "Permissions".
 Pilih yang "Everyone" (defaultnya sudah terpilih), dan click "Remove"
Click "Add" lalu masukkan u sername yang baru dibuat diatas pada textbox "Enter the object names to
select" kemudian click "Check Names"
 Click "OK" (sampai seluruh context menu sharing tertutup semua) .
Misal Anda akan sharing file di computer mempunyai alamat IP 192.168.1.2 m aka caranya adalah :
klik Start Run : \\192.168.1.2
kemudian masukkan user dan password , user yang boleh mengakses computer 192.168.1.2
maka akan Nampak folder yang boleh di sharing pada computer 192.168.1.2
SHARING PRINTER DI JARINGAN
Dengan adanya printer sharing maka satu computer dapat digunakan oleh semua computer dalam
jaringan LAN, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Klik start  printers and faxes
2. Pilih printer yang akan kita shares dan pilih sharing
Gambar 20 : Printer Sharing
3. Beri nama printer (yang akan muncul di network ) pada share name dan klik OK
Gambar 21 : Nama Printer

Urutan memasang kabel jaringan menggunakan kabel UTP

Dalam memasang kabel jaringan kita tidak bisa sekehendak hati untuk menyambungkannya. Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam memasangnya disamping ada aturan khusus yang mengatur tentang urutan warna kabel UTP pada saat memasangnya ke konektor RJ45. Jika anda yang sudah terbiasa memasang jaringan tentunya dan pastilah sudah hafal dengan urutan kebel UTP tersebut, tetapi bagi yang belum maka kadang akan bingung dalam memang, salah-salah malah tidak mau terkoneksi antara komputer yang satu dengan yang lainnya.
Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
  1. Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data
  2. Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  3. Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  4. Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  5. Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
  6. Kabel UTP Category 5e
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  7. Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  8. Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable
Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini:
Praktek membuat kabel Straight
  1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
  2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
  3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
  4. Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
  5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
  6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
  7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
  8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
Demikianlah sekilas penjelasan tentang kabel UTP, category kabel UTP, standar urutan kabel straight dan cross over dan cara membuat kabel jaringan straight menggunakan crimping tools, semoga bisa membantu.


Sabtu, 21 Mei 2011

YoLinux.com: Linux Init Proses / Prosedur Boot PC




Tutorial ini mencakup proses boot PC dan Sistem Operasi Linux Permulaan aplikasi latar belakang (daemon / jasa). Urutan, konfigurasi dan administrasi dari proses boot Linux dibahas. Tutorial ini Red Hat dan Fedora spesifik. Distro lain dan versi komersial dari UNIX sering menggunakan tingkat menjalankan tugas yang berbeda dan / atau nama script yang berbeda.
Juga lihat Tutorial YoLinux pada Pemulihan dan Boot disk .



PC Proses Boot dan Init Linux:
  1. BIOS: The Basic Input/Output System is the lowest level interface between the computer and peripherals. BIOS: Basic Input / Output System adalah antar muka level terendah antara komputer dan peripheral.
    The BIOS performs integrity checks on memory and seeks instructions on the Master Boor Record (MBR) on the floppy drive or hard drive. BIOS melakukan pemeriksaan integritas pada memori dan mencari instruksi pada Master Boor Record (MBR) pada floppy drive atau hard drive.
  2. The MBR points to the boot loader (GRUB or LILO: Linux boot loader). Poin MBR dengan boot loader (GRUB atau LILO: Linux boot loader).
  3. Boot loader (GRUB or LILO) will then ask for the OS label which will identify which kernel to run and where it is located (hard drive and partition specified). The installation process requires to creation/identification of partitions and where to install the OS. Boot loader (GRUB atau LILO) maka akan meminta label OS yang akan mengidentifikasi kernel untuk menjalankan dan dimana dia berada (hard drive dan partisi khusus). Proses instalasi membutuhkan untuk pembuatan / identifikasi partisi dan mana untuk menginstal OS . GRUB/LILO are also configured during this process. The boot loader then loads the Linux operating system. GRUB / LILO juga dikonfigurasi selama proses ini. Boot loader maka beban sistem operasi Linux.
    • See the YoLinux tutorial on creating a boot disk for more information on GRUB and LILO and also to learn how to put the MBR and boot loader on a floppy for system recovery. Lihat YoLinux tutorial tentang membuat disk boot untuk informasi lebih lanjut tentang GRUB dan LILO dan juga untuk belajar bagaimana menempatkan dan boot loader pada sebuah disket MBR untuk pemulihan sistem.
  4. The first thing the kernel does is to execute init program. Hal pertama yang dilakukan adalah kernel untuk menjalankan program init. Init is the root/parent of all processes executing on Linux. Init adalah root / parent dari semua proses dijalankan di Linux.
  5. The first processes that init starts is a script /etc/rc.d/rc.sysinit Proses pertama yang memulai init adalah skrip / etc / rc.d / rc.sysinit
  6. Based on the appropriate run-level, scripts are executed to start various processes to run the system and make it functional. Berdasarkan runlevel yang sesuai-, skrip dijalankan untuk memulai berbagai proses untuk menjalankan sistem dan membuatnya fungsional.
The Linux Init Processes: Proses Linux Init:
The init process is the last step in the boot procedure and identified by process id "1". Init is responsible for starting system processes as defined in the /etc/inittab file. Init typically will start multiple instances of "getty" which waits for console logins which spawn one's user shell process. Upon shutdown, init controls the sequence and processes for shutdown. The init process is never shut down. Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi oleh proses id "1". Init bertanggung jawab untuk memulai proses sistem seperti yang didefinisikan di etc / inittab file / biasanya. Init akan mulai beberapa contoh dari "getty" yang menunggu konsol login shell yang menelurkan proses yang user satu. Setelah shutdown, init mengontrol urutan dan proses untuk shutdown. Proses init tidak pernah shut down. It is a user process and not a kernel system process although it does run as root. Ini adalah proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun tidak dijalankan sebagai root.
System Processes: Proses Sistem:
Process ID Proses ID
Description Deskripsi
0 0
The Scheduler Scheduler
1 1
The init process Proses init
2 2
kflushd kflushd
3 3
kupdate kupdate
4 4
kpiod kpiod
5 5
kswapd kswapd
6 6
mdrecoveryd mdrecoveryd
Init config file (Red Hat 7.3-9.0, Fedora Core 1-3): /etc/inittab Init file konfigurasi (Red Hat 7,3-9,0, Fedora Core 1-3): / etc / inittab
 # Author:       Miquel van Smoorenburg, # Author: Miquel van Smoorenburg,
#               Modified for RHS Linux by Marc Ewing and Donnie Barnes id:3:initdefault: # System initialization. si::sysinit:/etc/rc.d/rc.sysinit l0:0:wait:/etc/rc.d/rc 0 l1:1:wait:/etc/rc.d/rc 1 l2:2:wait:/etc/rc.d/rc 2 l3:3:wait:/etc/rc.d/rc 3 l4:4:wait:/etc/rc.d/rc 4 l5:5:wait:/etc/rc.d/rc 5 l6:6:wait:/etc/rc.d/rc 6 # Things to run in every runlevel. This line is only in Red Hat 7.X Used to flush disk buffers. ud::once:/sbin/update # Trap CTRL-ALT-DELETE ca::ctrlaltdel:/sbin/shutdown -t3 -r now # When our UPS tells us power has failed, schedule a shutdown for 2 minutes from now. pf::powerfail:/sbin/shutdown -f -h +2 "Power Failure; System Shutting Down" # If power was restored before the shutdown kicked in, cancel it. pr:12345:powerokwait:/sbin/shutdown -c "Power Restored; Shutdown Canceled" # Run gettys in standard runlevels 1:2345:respawn:/sbin/mingetty tty1 2:2345:respawn:/sbin/mingetty tty2 3:2345:respawn:/sbin/mingetty tty3 4:2345:respawn:/sbin/mingetty tty4 5:2345:respawn:/sbin/mingetty tty5 6:2345:respawn:/sbin/mingetty tty6 # Run xdm in runlevel 5 x:5:respawn:/etc/X11/prefdm -nodaemon # Modifikasi untuk RHS Linux oleh Marc Ewing dan Donnie Barnes id: 3: initdefault: # inisialisasi System:. Si: sysinit: / etc / rc.d / rc.sysinit l0: 0: tunggu: / etc / rc.d / rc 0 l1: 1: tunggu: / etc / rc.d / rc 1 l2: 2: tunggu: / etc / rc.d / rc 2 l3: 3: tunggu: / etc / rc.d / rc 3 l4: 4: menunggu: / etc / rc.d / rc 4 l5: 5: tunggu: / etc / rc.d / rc 5 l6: 6: tunggu: etc / rc.d / rc # 6 Hal yang perlu dijalankan pada setiap runlevel. / ini line hanya di Red Hat 7.x Digunakan untuk flush buffer disk:. ud: sekali: / sbin / update Trap CTRL-ALT-DELETE ca #:: ctrlaltdel: / sbin / shutdown-t3-r now # Ketika kami memberitahu UPS kita kuasa telah gagal, jadwal shutdown selama 2 menit dari sekarang:. pf:: powerfail / sbin / shutdown-f-h +2 "Power Failure; System Shutting Down" # Jika daya dipulihkan sebelum shutdown menendang, batalkan :. pr: 12345: powerokwait / sbin / shutdown-c "Power Restored; Shutdown Dibatalkan" # Jalankan Gettys dalam standar runlevels 1:2345: respawn: / sbin / mingetty tty1 2:2345: respawn: / sbin / mingetty tty2 3: 2345: respawn: / sbin / mingetty tty3 4:2345: respawn: / sbin / mingetty tty4 5:2345: respawn: / sbin / mingetty tty5 6:2345: respawn: / sbin / mingetty tty6 # Run xdm di runlevel 5 x: 5: respawn: / etc/X11/prefdm-nodaemon
Note that this config file directs the init process to run the shell script /etc/rc.d/rc.sysinit . Perhatikan bahwa file ini config mengarahkan proses init untuk menjalankan script shell / etc / rc.d / rc.sysinit. This script should be used as is and NOT changed. Script ini harus digunakan sebagaimana mestinya dan TIDAK berubah. Extend rc.local and NOT this script. Perluas script rc.local dan ini TIDAK. This will (not in exact order): Hal ini akan (tidak dalam urutan yang tepat):
·         Run /sbin/ initlog Jalankan / sbin / initlog
·         Run devfs to generate/manage system devices Jalankan devfs untuk menghasilkan / mengelola perangkat sistem
·         Run network scripts: /etc/sysconfig/network Jalankan jaringan script: / etc / sysconfig / network
·         Start graphical boot (If so configured): rhgb Mulai grafis boot (Jika demikian dikonfigurasi): rhgb
·         Start console terminals, load keymap, system fonts and print console greeting: mingetty , setsysfonts Mulai konsol terminal, memuat peta tombol, font sistem dan cetak konsol salam: mingetty , setsysfonts
The various virtual console sessions can be viewed with the key-stroke:
ctrl-alt-F1 through F6 . Virtual berbagai sesi konsol dapat dilihat dengan kunci-stroke: ctrl-alt-F1 sampai F6. F7 is reserved for the GUI screen invoked in run level 5. F7 disediakan untuk layar GUI dipanggil dalam runlevel 5.
·         Mount /proc and start device controllers. Mount / proc dan mulai pengendali perangkat.
·         Done with boot configuration for root drive. ( initrd ) Unmount root drive. Selesai dengan konfigurasi boot untuk root drive (. initrd ) Unmount root drive.
·         Re-mount root file system as read/write Re-mount root file system sebagai telah dibaca / tulis
·         Direct kernel to load kernel parameters and modules: sysctl , depmod , modprobe Langsung kernel untuk memuat parameter kernel dan modul: sysctl , depmod , modprobe
·         Set up clock: /etc/sysconfig/clock Mengatur Jam: / etc / sysconfig / clock
·         Perform disk operations based on fsck configuration Lakukan operasi disk berdasarkan konfigurasi fsck
·         Check/mount/check/enable quotas non-root file systems: fsck , mount , quotacheck , quotaon Periksa / mount / check / mengaktifkan kuota-root file sistem non: fsck , mount , quotacheck , quotaon
·         Initialize logical volume management: vgscan , /etc/lvmtab Inisialisasi manajemen volume logikal: vgscan , / etc / lvmtab
·         Activate syslog, write to log files: dmesg Aktifkan syslog, menulis ke log file: dmesg
·         Configure sound: sndconfig Mengkonfigurasi suara: sndconfig
·         Activate PAM Aktifkan PAM
·         Activate swapping: swapon Aktifkan swapping: swapon
Local system boot processes can be placed in file: /etc/rc.d/rc.local boot proses sistem lokal dapat ditempatkan di file: / etc / rc.d / rc.local
The system will then boot to the runlevel set by the directive initdefault . Sistem kemudian akan boot ke runlevel yang ditetapkan oleh initdefault direktif.
Also see: Juga lihat:

Linux init Run Levels: Linux init Jalankan Tingkat:
The Linux boot process has six states of operation of which "0" is the shutdown state and "3" and above are fully operational with all essential processes running for user interaction. Proses boot Linux memiliki enam negara bagian operasi yang "0" adalah shutdown state dan "3" dan di atas beroperasi penuh dengan semua proses penting yang berjalan untuk interaksi pengguna. Upon system boot the LINUX system /sbin/init program starts other processes by performing the following: Setelah boot sistem sistem LINUX / sbin / program init menjalankan proses-proses lain dengan melakukan hal berikut:
  • Init will bring up the machine by starting processes as defined in the /etc/inittab file. Init akan memunculkan mesin dengan memulai proses sebagaimana dimaksud dalam etc / inittab file /.
  • The computer will be booted to the runlevel as defined by the initdefault directive in the /etc/inittab file. Komputer akan boot ke runlevel yang didefinisikan oleh direktif initdefault di etc / inittab file /.
     id:5:initdefault: id: 5: initdefault:
  • In this example a runlevel of "5" is chosen. Dalam contoh ini suatu runlevel dari "5" dipilih. Runlevel "5" will boot the system into GUI mode using XDM and X-Windows. Runlevel "5" akan boot sistem ke mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting to runlevel "3" (often called console mode) is often used by servers which do not need a graphical user interface. If booted to init level "3" one can promote the run level with the command [root prompt]# init 5 . See the more detailed explanation of run levels below. Booting ke runlevel "3" (sering disebut mode console) sering digunakan oleh server yang tidak memerlukan antarmuka pengguna grafis. Jika boot ke init level "3" orang dapat meningkatkan tingkat jalankan dengan perintah [root prompt] # init 5 .. lihat lebih terperinci penjelasan menjalankan tingkat bawah
  • The inittab file will allow you to capture key sequences (ctrl-alt-del), start dial in internet connections etc. File inittab akan memungkinkan Anda untuk menangkap Urutan kunci (ctrl-alt-del), mulai dial koneksi internet dll
  • One of these process started by init is /sbin/rc . This script runs a series of scripts in the directories /etc/rc.d/rc0.d/ , /etc/rc.d/rc1.d/ , /etc/rc.d/rc2.d/ , etc Salah satu proses ini dimulai oleh init adalah / sbin / rc / ini. Script menjalankan serangkaian skrip di direktori etc/rc.d/rc0.d /, / etc/rc.d/rc1.d /, / etc / rc.d/rc2.d /, dll
  • Scripts in these directories are executed for each boot state of operation until it becomes fully operational. Skrip dalam direktori ini dieksekusi untuk setiap keadaan boot operasi sampai menjadi sepenuhnya operasional. Scripts beginning with S denote startup scripts while scripts beginning with K denote shutdown (kill) scripts. Skrip yang dimulai dengan S script startup sedangkan skrip awal menunjukkan dengan shutdown menunjukkan K (membunuh) script. Numbers follow these letters to denote the order of execution. Bilangan ikuti surat untuk menunjukkan urutan eksekusi. (lowest to highest) (Terendah ke tertinggi)

Runlevel "3" will boot to text or console mode and "5" will boot to the graphical login mode ( "4" for slackware) Runlevel 3 "akan boot" untuk teks atau mode console dan "5" akan boot ke mode login grafis ("4" untuk slackware)
Runlevel Runlevel
Scripts Directory Script Directory
(Red Hat/Fedora Core) (Red Hat / Fedora Core)
State Negara
0 0
/etc/rc.d/rc0.d/ / Etc/rc.d/rc0.d /
shutdown/halt system shutdown / menghentikan sistem
1 1
/etc/rc.d/rc1.d/ / Etc/rc.d/rc1.d /
Single user mode Single mode pengguna
2 2
/etc/rc.d/rc2.d/ / Etc/rc.d/rc2.d /
Multiuser with no network services exported Multiuser tanpa layanan jaringan diekspor
3 3
/etc/rc.d/rc3.d/ / Etc/rc.d/rc3.d /
Default text/console only start. Default text / console hanya memulai. Full multiuser Full multiuser
4 4
/etc/rc.d/rc4.d/ / Etc/rc.d/rc4.d /
Reserved for local use. Dicadangkan untuk penggunaan lokal. Also X-windows (Slackware/BSD) Juga X-windows (Slackware / BSD)
5 5
/etc/rc.d/rc5.d/ / Etc/rc.d/rc5.d /
XDM X-windows GUI mode (Redhat/System V) XDM X-windows GUI mode (Redhat / System V)
6 6
/etc/rc.d/rc6.d/ / Etc/rc.d/rc6.d /
Reboot Reboot
s or S s atau S

Single user/Maintenance mode (Slackware) Single user / Pemeliharaan mode (Slackware)
M M

Multiuser mode (Slackware) Multiuser mode (Slackware)
One may switch init levels by issuing the init command with the appropriate runlevel. Seseorang mungkin beralih level init dengan menerbitkan perintah init dengan runlevel yang sesuai. Use the command " init # " where # is one of s,S,0,1,3,5,6. The command telinit does the same. Gunakan perintah "init #" dimana # adalah salah satu, S, 0,1,3,5,6. The telinit perintah melakukan hal yang sama.
The scripts for a given run level are run during boot and shutdown. The scripts are found in the directory /etc/rc.d/rc # .d/ where the symbol # represents the run level. Skrip untuk runlevel tertentu dijalankan selama boot dan shutdown. Script ditemukan di direktori / etc / rc.d / rc # /. D dimana simbol # menandakan tingkat dijalankan. ie the run level "3" will run all the scripts in the directory /etc/rc.d/rc3.d/ which start with the letter "S" during system boot. This starts the background processes required by the system. During shutdown all scripts in the directory which begin with the letter "K" will be executed. This system provides an orderly way to bring the system to different states for production and maintenance modes. yaitu run level "3" akan menjalankan semua skrip di direktori / etc/rc.d/rc3.d / yang dimulai dengan huruf "S" selama sistem boot.. ini mulai latar belakang proses yang diperlukan oleh sistem Selama shutdown semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf "K" akan dieksekusi. Sistem ini menyediakan cara teratur untuk membawa sistem untuk negara-negara yang berbeda untuk mode produksi dan pemeliharaan.
If you installed all demons (background processes), Linux will run them all. Jika Anda menginstal semua setan (proses background), Linux akan berjalan mereka semua. To avoid slowing down your machine, remove unneeded services from the start-up procedure. Untuk menghindari memperlambat komputer anda, menghapus servis yang tidak diperlukan dari prosedur start-up. You can start/stop individual demons by running service init scripts located in the /etc/init.d/ directory: Anda dapat start / stop setan individu dengan menjalankan skrip init layanan yang terletak di / etc / init.d direktori:
  • /etc/rc.d/init.d/ (Red Hat/Fedora) Also /etc/init.d/ which is linked to /etc/rc.d/init.d/ / Etc / rc.d / init.d / (Red Hat / Fedora) Juga / etc / init.d / yang terkait dengan / etc / rc.d / init.d /
  • /etc/init.d/ (Suse) / Etc / init.d / (Suse)
  • /etc/init.d/ (Ubuntu / Debian) / Etc / init.d / (Ubuntu / Debian)
and issuing the command and either the start, stop, status, restart or reload option ie to stop the web server: dan mengeluarkan perintah dan baik start, stop, status, restart atau reload yaitu opsi untuk menghentikan web server:
  • /etc/init.d/httpd stop / Etc / init.d httpd stop /
Use the command ps -aux to view all process on your machine. Gunakan perintah ps-aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.
TIP: List state and run level of all services which can be started by init: chkconfig --list TIP: Daftar state dan run level dari semua layanan yang dapat dimulai dengan init: chkconfig - list
or atau
service --status-all | grep running (Red Hat/Fedora Core based systems) service - status-semua | grep berjalan (Red Hat / Fedora Core sistem berbasis)
GUI tool: /usr/X11R6/bin/tksysv GUI tool: / usr/X11R6/bin/tksysv

Run Level Commands: Tingkat Jalankan Perintah:
Init Script Activation: Script init Aktivasi:
Adding a script to the /etc/rc.d/rc # .d/ directory with either an S or K prefix, adds the script to the boot or shutdown process. The scripts are run in numerical order. Menambahkan script pada / etc / rc.d / rc # /. D direktori dengan baik sebagai S atau awalan K, menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Ini script dijalankan dalam urutan numerik. S20abc is run before S30xyz. The extensibility to the boot and shutdown procedures of the operating system is one of the strengths of UNIX. S20abc dijalankan sebelum S30xyz Sistem. Ekstensibilitas untuk boot dan shutdown prosedur operasi merupakan salah satu kekuatan dari UNIX. The orderly sequential initiation of processes can be coordinated for dependent processes. Inisiasi sekuensial tertib proses dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. The orderly shutdown of processes is often required of complex programs such as databases. Shutdown tertib proses seringkali diperlukan program kompleks seperti database. This is how it is done. Individual processes may be monitored, shutdown and started at any time using these scripts. Ini adalah bagaimana hal itu dilakukan. Proses individu dapat dimonitor, shutdown dan mulai setiap saat menggunakan script. ie /etc/rc.d/rc2.d/httpd start . The modifiers start, stop or status may be used. yaitu / mulai etc/rc.d/rc2.d/httpd. Awal pengubah, stop atau status dapat digunakan.
The start/stop/status scripts actually reside in the directory: Start / stop / status skrip sebenarnya berada dalam direktori:
  • /etc/rc.d/init.d/ (Red Hat/Fedora) Also /etc/init.d/ which is linked to /etc/rc.d/init.d/ / Etc / rc.d / init.d / (Red Hat / Fedora) Juga / etc / init.d / yang terkait dengan / etc / rc.d / init.d /
  • /etc/init.d/ (Suse and Ubuntu / Debian) / Etc / init.d / (Suse dan Ubuntu / Debian)
and are linked to the appropriate directories. dan dihubungkan ke direktori yang sesuai. These links may be created or destroyed using the chkconfig command. ie chkconfig --del httpd will remove the web server from the startup and shutdown process. Inversely chkconfig --add httpd will add it to the startup/shutdown process by generating links from the script in /etc/rc.d/init.d/ to the appropriate /etc/rc.d/rc # .d/ directory. For more information see the LINUX manual page on init . Link ini dapat dibuat atau dimusnahkan menggunakan perintah chkconfig -. Yaitu del chkconfig httpd akan menghapus web server dari proses startup dan shutdown -. Terbalik chkconfig httpd menambahkan akan menambahkannya ke startup / proses shutdown oleh link menghasilkan dari script di / etc / rc.d / init.d / untuk yang sesuai / etc / rc.d / rc # /. d direktori. Untuk informasi lebih lanjut, lihat halaman manual LINUX pada init .
Basic services include: layanan dasar mencakup:
System Service Layanan Sistem
Description Deskripsi
anacron anacron
Run jobs which were scheduled for execution while computer was turned off. Jalankan pekerjaan yang dijadwalkan untuk eksekusi saat komputer dimatikan. Catch up with system duties. Mengejar ketinggalan dengan tugas sistem.
arpwatch arpwatch
Keeps track of IP address to MAC address pairings Melacak alamat IP untuk pasangan alamat MAC
atd ATD
Run scheduled batch jobs. Jalankan dijadwalkan pekerjaan batch.
autofs autofs
automounts file systems on demand. automounts sistem file pada permintaan.
bluetooth, pand, hidd, dund bluetooth, pand, hidd, dund
Bluetooth netwoork support. Bluetooth netwoork dukungan.
crond crond
Job sheduler for periodic tasks. Job sheduler untuk tugas-tugas secara berkala.
gpm gpm
Allows console terminal cut and paste. Memungkinkan konsol terminal cut dan paste. (Non X-window consoles) (Non X-jendela konsol)
https https
Apache web server. Apache web server.
iptables iptables
Firewall rules interface to kernel. Firewall aturan antarmuka ke kernel.
keytable keytable
Loads selected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard dipilih peta keyboard Loads sebagaimana diatur di dalam / etc / sysconfig / keyboard
kudzu kudzu
New hardware probe/detection during system boot. New hardware probe / deteksi ketika sistem boot.
lpd or cups lpd atau cangkir
Network printer services. Printer jaringan layanan.
microcode_ctl microcode_ctl
Uploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium processor. Uploads microcode untuk kernel dan akhirnya ke prosesor Pentium Intle. (Hardware specific.) (Hardware tertentu.)
mysqld mysqld
Database services Jasa database
named bernama
DNS name services (Bind) DNS nama jasa (Bind)
network jaringan
Active network services during system boot. Aktif layanan jaringan selama boot sistem. Required for network connectivity. Diperlukan untuk konektivitas jaringan.
nfs nfs
Network file system. Network file system. Unix file sharing services. Unix file sharing layanan. Also uses services: nfslock, portmap, rpcgssd, rpcidmapd, rpcsvcgssd Juga menggunakan jasa: nfslock, portmap, rpcgssd, rpcidmapd, rpcsvcgssd
nscd nscd
Password and group lookup services for use with network authentication (NIS, LDAP,...). Password dan kelompok layanan pencarian untuk digunakan dengan otentikasi jaringan (NIS, LDAP ,...).
ntpd ntpd
Network Time Protocol time synchronization services. Network Time Protocol layanan sinkronisasi waktu.
random acak
Random number generation tool used for encryption. Nomor acak alat generasi digunakan untuk enkripsi.
rawdevices rawdevices
Enables raw IO. Mengaktifkan IO mentah. Useful for Oracle and software which utilizes this for high speed disk access. Berguna untuk Oracle dan perangkat lunak yang memanfaatkan ini untuk akses disk kecepatan tinggi.
smb seseorang
SAMBA: MS/Windows PC file sharing services SAMBA: MS / Windows layanan file sharing PC
syslog syslog
System log file facility. Sistem file log fasilitas.
ypbind ypbind
NIS file sharing/authentication infrastructure service. NIS file sharing / otentikasi pelayanan infrastruktur.
yppasswd yppasswd
NIS file sharing/authentication infrastructure service. NIS file sharing / otentikasi pelayanan infrastruktur.
ypserv ypserv
NIS file sharing/authentication infrastructure service. NIS file sharing / otentikasi pelayanan infrastruktur.
xfs xfs
X-Windows font server. X-Windows font server.
Recommended basic services: anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (Intel32 hardware only), network, random. Fitur layanan dasar: anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (hardware Intel32 saja), jaringan, random. syslog syslog
Graphics Workstation - add:
xfs Graphics Workstation - add: xfs
File Server for PC clients - add:
smb File Server untuk klien PC - add: smb
Print Server - add:
lpd or cups ( hplip - HP Linux Imaging and Printing) Print Server - add: lpd atau cups (hplip - HP Linux Imaging dan Percetakan)
File server Linux/Unix clients - add:
nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind, yppasswd, ypserv ; NFSv4 add: rpcgssd, rpcidmapd, rpcsvcgssd File server Linux / Unix klien - add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind, yppasswd, ypserv; NFSv4 menambahkan: rpcgssd, rpcidmapd, rpcsvcgssd
Web Server - add:
httpd, tux, xinetdi, sshd Web Server - add: httpd, tux, xinetdi, sshd

GUI configuration tools: GUI konfigurasi alat:
GUI tools can help you configure the appropriate services to start and provide a description of each service available: alat GUI dapat membantu Anda mengkonfigurasi layanan yang tepat untuk memulai dan menyediakan deskripsi untuk setiap layanan yang tersedia:
  • Fedora/RHEL: /usr/bin/system-config-services Fedora / RHEL: / usr / bin / system-config-services
    (Also
    /usr/sbin/serviceconf ) (Juga / usr / sbin / serviceconf)
  • Red Hat 8.0/9.0: /usr/bin/redhat-config-services Red Hat 8.0/9.0: / usr / bin / redhat-config-services
  • Ubuntu / Debian: Ubuntu / Debian:
    • bum (Boot Up Manager) ( GUI image ) gelandangan (Boot Up Manager) ( GUI gambar )
    • /usr/bin/services-admin ( GUI image ) / Usr / bin / jasa-admin ( GUI gambar )
    • /usr/sbin/sysv-rc-conf (console program - see below) / Usr / sbin / SysV-rc-conf (program konsol - lihat di bawah)
Red Hat / Fedora Core GUI: system-config-services (and redhat-config-services) Red Hat / Fedora Core GUI: system-config-services (dan redhat-config-services)
http://www.yolinux.com/TUTORIALS/images/redhat-config-services.gif
Red Hat/Fedora Core text console services selection tool: /usr/sbin/ntsysv Red Hat / Fedora Core konsol teks selection tool jasa: / usr / sbin / ntsysv
http://www.yolinux.com/TUTORIALS/images/ntsysv.gif
Debian/Ubuntu: sysv-rc-conf Debian / Ubuntu: SysV-rc-conf
(Install:
aptget install sysv-rc-conf ) (Install: menginstal aptget SysV-rc-conf)
http://www.yolinux.com/TUTORIALS/images/sysv-rc-conf.gif
Init Script: Script init:
A single copy of the script is located in the directory: /etc/rc.d/init.d/ script-name (Red Hat/Fedora) or /etc/init.d/ script-name (Ubuntu / Debian). Salinan naskah tunggal terletak di direktori: / etc / rc.d / init.d / script-name (Red Hat / Fedora) atau / etc / init.d / script-name (Ubuntu / Debian).
Use the command
chkconfig to generate soft links to the appropriate directories for the various run levels. Gunakan perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke direktori yang sesuai untuk berbagai run level.
 #!/bin/sh #! / Bin / sh
 # #
 # Startup script for program # Startup script untuk program
# #
# chkconfig: 345 85 15 - start or stop process definition within the boot process # Chkconfig: 345 85 15 - memulai atau menghentikan proses definisi dalam proses boot
# description: Description of program # Deskripsi: Deskripsi program
# processname: process-name # Processname: Proses-nama
# pidfile: /var/run/ process-name .pid # Pidfile: / var / run / proses-nama pid.

 # Source function library. This creates the operating environment for the process to be started Sumber # fungsi library. Ini menciptakan lingkungan operasi untuk proses tersebut harus dimulai
. . /etc/rc.d/init.d/functions / Etc / rc.d / init.d / fungsi

case "$1" in case "$ 1" di
  start) start)
        echo -n "Starting process-name : " echo-n "Memulai proses-name:"
         daemon process-name - Starts only one process of a given name. proses daemon-nama - Mulai hanya satu proses dari nama yang diberikan.
        echo gema
        touch /var/lock/subsys/ process-name touch / var / lock / subsys / proses-name
        ;; ;;
  stop) stop)
        echo -n "Shutting down process-name : " echo-n "Menghentikan proses-name:"
         killproc process-name Nama killproc-proses
        echo gema
        rm -f /var/lock/subsys/ process-name rm-f / var / lock / subsys / proses-name
        rm -f /var/run/ process-name .pid - Only if process generates this file rm-f / var / run / proses-name -. pid Hanya jika proses menghasilkan file ini
        ;; ;;
  status) status)
        status process-name status proses-name
        ;; ;;
  restart) restart)
        $0 stop $ 0 stop
        $0 start $ 0 mulai
        ;; ;;
  reload) reload)
        echo -n "Reloading process-name : " echo-n "Reloading process-name:"
         killproc process-name -HUP Nama killproc-proses-HUP
         echo gema
         ;; ;;
   *) *)
         echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}" echo "Usage: $ 0 {start | stop | restart | reload | status}"
         exit 1 exit 1
 esac esac

 exit 0 exit 0
The bash script functions daemon, killproc and status can all be found in the script /etc/rc.d/init.d/functions . Script bash fungsi daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam skrip / etc / rc.d / init.d / fungsi. (Red Hat/Fedora distributions) (Red Hat / Fedora distribusi)

The script must be executable to work. Script harus dieksekusi untuk bekerja. ( chmod +x script-name ). (Chmod + x script-name).
The script may be used to start and stop processes. Script dapat digunakan untuk memulai dan menghentikan proses. ie: yaitu:
  • /etc/rc.d/init.d/httpd restart / Etc / rc.d / init.d / httpd restart
    (Ubuntu / Debian / Suse:
    /etc/init.d/apache2 restart ) (Ubuntu / Debian / Suse: / etc/init.d/apache2 restart)
  • /etc/rc.d/init.d/httpd stop / Etc / rc.d / init.d httpd stop /
  • /etc/rc.d/init.d/httpd start / Etc / rc.d / init.d httpd start /
OR use the Red Hat/Fedora core based service command: ATAU menggunakan Red Hat / Fedora berdasarkan perintah layanan inti:
  • service httpd restart layanan httpd restart
  • service httpd stop service httpd stop
  • service httpd start layanan httpd start
Note that two lines in the script enable the chkconfig command to control the script for the boot and shutdown process. Perhatikan bahwa dua baris di script memungkinkan perintah chkconfig mengontrol skrip untuk proses boot dan shutdown.
 # chkconfig: 345 85 15 # Chkconfig: 345 85 15
 # description: Description of program # Deskripsi: Deskripsi program
         
When added to the boot process using the " chkconfig --add script-name " command the start order/priority will be set to 80 while the stop/shutdown order will be set to 15. Bila ditambahkan ke proses boot menggunakan "chkconfig - add script-name" perintah order mulai / prioritas akan diatur ke 80 sedangkan stop / shutdown order akan diatur ke 15. The process will be added to runlevels 3, 4 and 5. This is enabled by generating links from the location of the script ( /etc/rc.d/init.d/ ) to the directory for the appropriate run level: /etc/rc.d/rc # .d/ . The file name in the run level directory will reflect if it is used for boot (starts with an "S") or shutdown (starts with a "K") Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4 dan 5:. ini diaktifkan dengan membuat link dari lokasi skrip (/ etc / rc.d / init.d /) ke direktori untuk menjalankan sesuai tingkat / etc / rc.d / rc # /. d. Nama file dalam direktori run level akan mencerminkan jika digunakan untuk boot (mulai dengan "S") atau shutdown (mulai dengan "K")
chkconfig: chkconfig:
The (Red Hat/Fedora/IRIX) chkconfig command generates and breaks links between the directory /etc/rc.d/init.d/ and the appropriate run level directory: /etc/rc.d/rc [0-6] .d/ to control boot process initiation and process shutdown. The (Red Hat / Fedora / IRIX) perintah chkconfig membangkitkan dan istirahat link antara direktori / etc / rc.d / init.d / dan direktori tingkat yang tepat jalankan: / etc / rc.d / rc [0-6]. d / untuk mengontrol proses boot dan shutdown inisiasi proses.
      chkconfig [--level chkconfig [- level  ] ]   on | off | reset > on | off | reset>
      chkconfig --list chkconfig - list
      chkconfig --list chkconfig - list
      chkconfig --add chkconfig - add

     chkconfig --del chkconfig - del
     chkconfig --level 0123456 chkconfig - level 0123456   off off

Examples: Contoh:
  • chkconfig --level 345 httpd on - forces apache to be invoked for run levels 3, 4 and 5. chkconfig - level 345 httpd on - apache pasukan akan dipanggil untuk run level 3, 4 dan 5.
  • chkconfig --add httpd - Start the web server daemon upon system boot. chkconfig - add httpd - Jalankan daemon web server ketika boot sistem.
  • chkconfig --del sendmail - Do not start the sendmail daemon upon system boot. chkconfig - del sendmail - Tidak memulai sendmail daemon pada sistem boot.
  • chkconfig --list - List all services and init levels. chkconfig - list - Daftar semua servis dan level init.
  • chkconfig --list | grep on - List all services to be started upon system boot. chkconfig - list | grep on - Daftar semua layanan harus dijalankan ketika boot sistem.
Using chkconfig to administer xinetd processes. Menggunakan chkconfig untuk mengelola proses xinetd.
  • chkconfig wu-ftpd on - Turn on FTP service managed by xinetd. chkconfig wu-ftpd on - Aktifkan layanan FTP yang dikelola oleh xinetd.
  • chkconfig ipop3 off - Turn off POP3 service managed by xinetd. ipop3 off chkconfig - Menonaktifkan layanan POP3 dikelola oleh xinetd.
This will reconfigure the appropriate xinetd file (in directory /etc/xinetd.d/ ) and restart the xinetdprocess. Ini akan mengkonfigurasi ulang file xinetd yang tepat (dalam direktori / etc / xinetd.d /) dan restart xinetdprocess tersebut.
Related Commands: Terkait Perintah:

service layanan
Display status of system services. Tampilan status layanan sistem.
Example:
service --status-all Contoh: service - status-semua
Help:
service --help Bantuan: layanan - membantu
Links and resources: Link dan sumber daya: